Sabtu, 12 Maret 2011

iPad dengan segala Kelebihan dan Kekurangan

Awak mau bagi cerita lagi ni kawan.
 
Bisakah iPad mengalahkan media cetak???

Sebuah terobosan spektakuler telah hadir di dunia multimedia, iPad. Sebuah alat keluaran Apple ini begitu memukau penggunanya. Anda bebas berselancar di dunia maya, download e-book, atau mendengarkan lagu Lenka sambil minum kopi di pagi hari. Bayangkan betapa mewahnya iPad jika anda menggunakannya untuk membaca berita terbaru di warung kopi hanya dengan menyentuh layar sedangkan orang sebelah anda kelelahan memegang koran dengan menggunakan kedua tangannya hanya untuk membuka lembaran koran yang lebar satu demi satu. Anda juga tak perlu membawa buku catatan atau buku-buku lain yang membuat pundak anda sakit. Cukup dengan tas berukuran 10 inci, anda sudah bisa membawa apa yang dibutuhkan oleh pekerjaan, tugas-tugas kuliah, update status, menyapa teman lewat twitter, bahkan untuk bersantai.

Lalu apa yang bisa dilakukan oleh media cetak atau toko-toko buku??? 

Inilah pertanyaannya. Sepertinya banyak kelebihan-kelebihan iPad yang dapat menyingkirkan masa depan media cetak dan buku-buku konvensial lain. Bagaimana tidak, dengan iPad kita tak perlu berkeliling di toko buku untuk membeli buku atau menunggu loper koran untuk membaca berita terkini. Dengan iPad anda bisa bertransaksi online untuk membeli buku yang anda inginkan dan tak perlu menunggu kopi anda dingin hanya untuk membaca berita terbaru dan terkini. Dengan iPad anda bahkan tak perlu berdiri dari tempat duduk anda.
Dari semua kemewahan dan kemudahan itu terjawab sudah pertanyaan diatas.

Bagaimana perkembangannya di Indonesia???

Perkembangan iPad kedepan di Indonesia tidak akan berbeda jauh dengan perkembangan iPad di luar negeri. Masyarakat kita yang komsumtif dan haus akan teknologi membuat iPad menjadi barang nomor satu yang wajib dibeli. Semua berjalan mulus seiring dengan perkembangan internet ditambah dengan banyaknya media cetak yang telah “meng-onlinekan” berita-berita mereka serta para produsen buku-buku yang tidak lagi mencetak buku mereka tetapi men-”PDF”-kan buku mereka. Jika syarat-syarat ini sudah terpenuhi maka iPad akan melaju tanpa hambatan.

iPad, alat sakti para dewa???

Awak secara pribadi memperkirakan masih terlalu jauh untuk mendewakan iPad. Coba anda bayangkan pada suatu waktu anda terburu-buru untuk bekerja atau menunggu tumpangan atau juga duduk dibelakang mobil anda. Anda ingin membaca berita hangat hari ini, lalu anda mendownload atau menunggu update terbaru dari koran Kompas atau Jawapos. Dengan kecepatan teknologi 3G sekarang yang notobene lambatnya aujubile, masih membutuhkan sekitar 30 menit atau paling cepat 15 menit untuk mendownload halaman atau e-book sebesar 400 mb, itupun jika lancar. Apa yang terjadi jika waktu yang terbuang itu datang loper koran menawarkan koran yang sama dengan yang anda download tetapi dalam bentuk berita cetak? Apakah anda tetap menunggu atau mengeluarkan uang sekian ribu perak untuk membeli koran dari loper koran tersebut?
Bukan hanya itu. Para developer-developer di Indonesia masih belum mampu untuk beranjak ke urusan-online, baik dari segi SDM maupun dari segi teknologi. Untuk membeli iPad sekarang sama saja dengan membeli nasi tanpa membeli sambal dan ikan asin. Kemampuannya dan kesaktiannya tidak akan maksimal jika hanya untuk browsing dan update status facebook.

Belum lagi dengan biaya berlangganan internet yang masih tergolong mahal. Saya tidak akan berlangganan internet yang mahal jika saya juga harus membayar tagihan media online yang saya baca tiap hari. Bisa anda bayangkan jika anda harus mengeluarkan uang 300 rb sebulan hanya untuk browsing dan update status ditambah lagi 70 sampai 100 ribu lebih untuk membeli buku Photoshop.

Dengan pemikiran awak diatas. iPad pun masih memiliki suatu kelemahan. Iya tentu saja, karena bagaimana pun iPad ini juga buatan manusia yang hanya ingin memberikan sesuatu yang terbaik. Mungkin dengan adanya iPad ini kita tidak perlu lagi menebang ratusan batang pohon untuk memproduksi kertas. Secara tidak langsung iPad telah membantu menjaga kelestarian hutan. Semua itu kembali kepada anda, ini sih hanya sekedar pendapat dari awak.

iPad


Hhmmm,,,
Sudah lama awak tak menulis di blog ini. Maklum sibuk kuliah awak.
Oke lah kawan, di artikel kali ini awak cuma mau nge-share mengenai perkembangan iPad yang begitu fantastis. iPad ini digadang-gadang bakal menjadi pelopor komputer masa depan yang sangat canggih dan harga jual yang tidak terlalu menyakitkan hati.
Iya uda, kalo gitu dibaca iya kawan dan kalo bisa kasi komentar iya kawan. :D



Dekade ini, Apple dan Steve Jobs adalah dua nama yang fenomenal di bidang teknologi informasi. Lihat saja fenomena iTunes yang menyelamatkan industri musik dari pembajakan musik, MacBook yang walaupun perlahan namun pasti mulai mengambil hati orang-orang, iPod yang juga menjadi fenomena di dunia musik dan iPhone yang menjadi sebuah bentuk baru di bidang selular. Belum cukup sampai di situ, Steve Jobs dan Apple membuat gebrakan baru lagi di akhir dekade pertama milenium ketiga ini. Pada tanggal 27 Januari 2010 yang lalu, bertempat di Yerba Buena Center for the Arts di San Fransisco, Steve Jobs dengan bangga memperkenalkan produk baru dari Apple yaitu sebuah komputer tablet bernama iPad yang dapat digunakan untuk browsing internet, melihat email, menonton film, dan membaca buku elektronik. Persis seperti iPhone namun dalam bentuk yang lebih besar. Steve Jobs mengklaim bahwa iPad mampu lebih baik daripada PC dan laptop mahal sekalipun, dan bahkan Steve Levy, kolumnis di majalah teknologi ternama, Wired berargumen bahwa iPad menjadi pembuka jalan dari komputer masa depan.
 
Bukan hanya karena layar touchscreen nya saja yang menjadi salah satu cirri komputer masa depan, dengan bentuk yang ’nanggung’, lebih besar daripada smartphone dan lebih kecil daripada laptop menjadi seperti win-win solution dari keluhan-keluhan yang kerap terdengar dari pengguna smartphone atau laptop. Jika laptop dirasa besar dan berat, dan smartphone dirasa terlalu kecil dengan layar yang kecil pula sehingga membuat kurang nyaman ketika browsing, maka iPad menjadi jawaban yang menjembatani kedua keluhan tersebut. Selain itu, dengan tanpa adanya keyboard dan sedikit file dan folder, secara fisik, iPad ingin menjadi teman yang setia ketika kita mobile. Tak perlu menunggu lama ketika alat dihidup matikan, bisa mendapatkan software-software berguna dan legal dari satu sumber, dan dapat di update berkala juga menjadi keunggulan tersendiri iPad.

iPad mungkin saja sekilas terlihat seperti netbook, namun, sebaiknya kita tidak melihatnya hanya sebagai netbook semata. Steve Jobs pasti berharap iPad tidak hanya dilihat sebagai netbook saja, namun juga sebagai bentuk komputer baru yang dapat mengubah paradigma orang-orang tentang bentuk dari komputer dan laptop itu sendiri. Dengan bentuk iPad dan melihat fungsinya yang seperti itu, bisa dibilang di masa depan laptop dan PC di masa depan akan beralih fungsi sebagai stasiun dasar untuk singkronisasi iPad kita.

Pada kenyataannya, model dan cara kita menggunakan komputer sudah terlalu lawas. Bentuk laptop dan komputer yang kita kenal sekarang tidak ada perbedaan yang mencolok dengan bentuknya di tahun 70-80an. 30 tahun untuk sebuah teknologi adalah waktu yang sangat lama, dan karena itu, diperlukan sebuah perubahan paradigma bentuk komputer. Ditambah lagi, software-software yang beredar sekarang ini pun sudah lawas. Bahkan disebutkan juga bahwa software yang kita gunakan saat ini sudah ada sejak masa sebelum internet tiba. Berarti sudah lawas sekali bukan?
 
Karena itulah kita memerlukan sebuah gebrakan baru di dunia komputer yang bisa mengeluarkan kita dari situasi stuck dalam hal perkembangan komputer. Mungkin memang sudah saatnya komputer mengalami sebuah revolusi yang dapat membawa kita melihat bagaimana kehidupan digital kita di masa depan, dan iPad bisa menjadi jawabannya. Ditambah dengan iTunes yang menyediakan software-software untuk Apple dengan harga yang terjangkau dan mudah diakses, kedigdayaan iPad sebagai bentuk revolusi komputer bisa semakin luar biasa.

Bukan berarti iPad tidak mempunyai kelemahan. Masih banyak kelemahan, salah satunya adalah repotnya orang untuk membawa-bawa keyboard tambahan jika kita ingin menggunakan iPad sebagai pengolah dokumen. Dari pengalaman yang menggunakannya, keyboard on-screen di iPad disebutkan belum memadai untuk digunakan sebagai keyboard untuk mengolah dokumen. Sebenarnya jika dilihat lebih baik lagi masalah ini, yang menjadi masalah bukan hanya keyboard dari iPad itu sendiri, namun juga paradigma yang belum berubah dari para pengguna iPad. Tentu kita secara umum masih menganggap iPad sebagai salah satu alat untuk mengolah dokumen, padahal sebenarnya bukan itu yang menjadi tujuan utama diciptakannya iPad. Namun, seiring dengan waktu, paradigma ini akan berubah sehingga masalah keyboard ini bisa teratasi, ditambah lagi dengan penyempurnaan dari iPad sendiri tentunya.
 
Apple dekade ini memang menjadi salah satu merk yang banyak membuat terobosan-terobosan luar biasa. Banyak orang yang awalnya pesimistis dengan gagasan-gagasan yang dikeluarkan oleh Steve Jobs dan Apple, namun ketika dipraktekan, ternyata yang terjadi justru sukses besar yang diraih oleh Apple. iTunes contohnya. Tetapi pada kenyataannya, sekarang iTunes menjadi sangat populer dan orang justru kembali mau untuk membeli lagu secara legal. Keajaiban? Entahlah, yang pasti Steve Jobs dan Apple sudah melakukan sebuah revolusi yang luar biasa. Lalu bagaimana iPad dimasa depan? Steven Levy dari Wired percaya bahwa iPad bisa menjadi pembuka jalan bagi revolusi paradigma komputer. Dengan stuck nya bentuk komputer saat ini, dan masih dikuasainya pasar oleh raksasa seperti Microsoft, iPad dari Apple bisa menjadi secercah harapan bagi kita untuk melihat sebuah revolusi komputer yang akan mengantarkan kita melihat bagaimana kehidupan digital di masa depan.