Sejak Piala Dunia (PD) 1966, FIFA selalu meluncurkan bola resmi untuk Piala Dunia. Kali ini, bola resminya bernama Adidas ‘Jabulani’. Hanya saja, bola bercorak sebelas warna itu masih mendapat reaksi negatif dari pemain. Mengapa? Dalam beberapa PD
terakhir, perbincangan soal bola resmi PD memang selalu mengemuka jelang penghelatan even sepakbola paling akbar sejagat itu. Bola resmi PD sebelumnya (2006), Teamgeist, dikritik terlalu ringan. Ketika itu, bek kiri timnas Brazil Roberto Carlos dan kiper timnas Inggris Paul Robinson, menyebut Teamgeist sebagai bola yang aneh serta sulit ditebak bila dalam kondisi basah. Bola Euro 2008, Europast, juga tak lepas dari kritik.
Nah, jelang PD 2010 Afrika Selatan, Adidas lantas meluncurkan Jabulani. Bola ini diklaim paling bundar. Nama Jabulani sendiri diambil dari bahasa Zulu, salah satu suku di Afsel, yang artinya perayaan. Produsen bola ini pun berharap Jabulani dapat menggambarkan citra Afsel.
Berdasarkan klaim Adidas, Jabulani dibuat dengan teknologi grip n groove. Dengan teknologi tersebut, bola diklaim menjadi lebih stabil, akurat, serta mudah dikontrol dalam kondisi apapun. Baik itu dalam keadaan kering, basah, atau bersalju sekalipun.
Saat di-launching, Jabulani langsung mendapat pujian dari dua bintang sepakbola dunia, yaitu kapten timnas Jerman Michael Ballack, serta gelandang sekaligus mantan kapten timnas Inggris, David Beckham. Mereka bilang Jabulani adalah bola yang ideal. Kebetulan, mereka berdua lantas tidak jadi berangkat ke PD kali ini, lantaran mengalami cedera. Sementara di saat yang sama, jelang PD 2010 ini, Jabulani ternyata kemudian mengundang lontaran kritik dari banyak pemain kelas dunia lainnya.
Lihat saja daftar bintang lapangan yang melontarkan kritik kepada Jabulani. Mereka rata-rata adalah kiper ternama, seperti kiper timnas Spanyol Iker Casillas, Gianluigi Buffon (Italia), Julio Cesar (Brazil), serta Claudio Bravo (Cile). Namun bukan hanya kiper yang mengeluh. Striker Italia Giampaolo Pazzini juga mengeluhkan Jabulani. Tanpa tedeng aling-aling, Pazzo – sapaan Pazzini – menyebut bahwa Jabulani layaknya bola yang dijual murah di supermarket. Bola itu menurutnya terlalu sulit ditebak.
Sementara Claudio Bravo, punya ungkapan lain untuk Jabulani. Dia menyebut Jabulani sebagai beach ball. Bila Europass, bola resmi Euro 2008, dikritik karena menyulitkan bagi kiper, Jabulani dianggap menyulitkan bagi semua pemain. Para pemain itu menyebutkannya sebagai bencana. Penyebabnya, saat sedang melayang di udara, pergerakan Jabulani dikatakan sulit diprediksi. Dampaknya, bola itu jadi sulit diantisipasi. Kesulitan terbesar tentu ada pada kiper, serta berikutnya adalah striker yang mengandalkan bola atas. Dengan begitu, butuh adaptasi lebih banyak bagi tim yang bermain dengan mengandalkan bola-bola atas.
Hanya saja, berdasarkan hasil ujicoba lainnya, Jabulani justru disebut sebagai bola yang memiliki akurasi yang bagus. Hal itu sudah dijajal di beberapa even. Ya, PD 2010 bukan jadi ajang pertama bagi Jabulani. Pada PD Antarklub 2009 di Uni Emirat Arab, Jabulani juga sudah digunakan. Dan kenyataannya, tidak ada komplain dari sejumlah klub yang tampil di even yang dijuarai Barcelona itu.
Tidak juga terdengar kritik keras dari para pemain di Liga Clausura Argentina pada 2010, serta Major League Soccer AS 2010, terhadap bola resmi PD 2010 itu. Padahal, dua even tersebut sudah menggunakan Jabulani sebagai bola resmi.
Bisa jadi ini karena para pemain belum terbiasa saja. Buktinya, Petr Cech, kiper Republik Ceko malah menyatakan tidak ada masalah dengan Jabulani. Tapi, sama dengan Ballack dan Beckham, Cech justru tidak berangkat ke PD 2010, karena Republik Ceko tidak lolos. (ham)
Bola Resmi Piala Dunia
PD Nama Bola Apparel
1966 Special Edition Slazenger
1970 Telstar Adidas
1974 Telstar Durlast Adidas
1978 Tango Adidas
1982 Tango Espana Adidas
1986 Azteca Mexico Adidas
1990 Etrusco Unico Adidas
1994 Questra Adidas
1998 Tricolore Adidas
2002 Fevernova Adidas
2006 Teamgeist Adidas
2010 Jabulani Adidas
2014 Samba Adidas
Menyusul banyaknya kritikan terhadap bola resmi Piala Dunia 2010, Jabulani, pihak Adidas justru bingung bola tersebut menuai banyak kritikan. Sejumlah kiper papan atas, seperti Julio Cesar (Brasil), Iker Casillas (Spanyol) dan Gianluigi Buffon (Italia), dan striker Italia Giampaolo Pazzini, mengkritik kinerja bola Jabulani yang akan digunakan di Piala Dunia 2010.
Semua pemain tersebut mengkritik Jabulani karena bergerak tidak menentu atau berubah arah jika ditendang. Hal tersebut jelas sangat menyulitkan seorang kiper. Menanggapi kritikan tersebut, juru bicara Adidas, Thomas van Schaik, justru mengaku bingung dengan banyak kritikan menjelang Piala Dunia. Pasalnya, mereka berkilah Jabulani sudah digunakan sejak Desember 2009 dan hingga kini mendapat respon positif.
“Kami mulai menggunakan bola ini pada Desember lalu di sejumlah liga di seluruh dunia. Semua respon yang kami terima adalah positif,” ujar Schaik seperti yang dilansir AP.
“Selain itu, kami mendistribusi bola ini kepada semua finalis jadi mereka bisa terbiasa menggunakan bola ini. Sayangnya mereka tidak mengambil kesempatan hal itu, dan kami hanya mendengar kritikan itu saat ini. Saya cukup terkejut dengan kondisi ini.”
Pada dua Piala Dunia sebelumnya, bola buatan Adidas juga mendapat kritikan, namun Schaik yakin semuanya akan hilang begitu Piala Dunia 2010 berjalan.
“Jika Anda melihat ke belakang, selalu ada kritikan terhadap bola sebelum Piala Dunia dimulai, tapi setelah itu Anda melihat gol indah atau penyelamatan luar biasa,” papar Schaik.
“Bola ini punya akurasi lebih baik, membuat pemain terbaik dunia semakin baik dalam bermain..
Memang benar saya juga masih ingat sekali piala dunia di jerman kemarin dimana bolanya juga dikritik, namun setelah piala dunia berlangsung semua melupakan kritikan itu dan fokus ke pertandingan
terakhir, perbincangan soal bola resmi PD memang selalu mengemuka jelang penghelatan even sepakbola paling akbar sejagat itu. Bola resmi PD sebelumnya (2006), Teamgeist, dikritik terlalu ringan. Ketika itu, bek kiri timnas Brazil Roberto Carlos dan kiper timnas Inggris Paul Robinson, menyebut Teamgeist sebagai bola yang aneh serta sulit ditebak bila dalam kondisi basah. Bola Euro 2008, Europast, juga tak lepas dari kritik.
Nah, jelang PD 2010 Afrika Selatan, Adidas lantas meluncurkan Jabulani. Bola ini diklaim paling bundar. Nama Jabulani sendiri diambil dari bahasa Zulu, salah satu suku di Afsel, yang artinya perayaan. Produsen bola ini pun berharap Jabulani dapat menggambarkan citra Afsel.
Berdasarkan klaim Adidas, Jabulani dibuat dengan teknologi grip n groove. Dengan teknologi tersebut, bola diklaim menjadi lebih stabil, akurat, serta mudah dikontrol dalam kondisi apapun. Baik itu dalam keadaan kering, basah, atau bersalju sekalipun.
Saat di-launching, Jabulani langsung mendapat pujian dari dua bintang sepakbola dunia, yaitu kapten timnas Jerman Michael Ballack, serta gelandang sekaligus mantan kapten timnas Inggris, David Beckham. Mereka bilang Jabulani adalah bola yang ideal. Kebetulan, mereka berdua lantas tidak jadi berangkat ke PD kali ini, lantaran mengalami cedera. Sementara di saat yang sama, jelang PD 2010 ini, Jabulani ternyata kemudian mengundang lontaran kritik dari banyak pemain kelas dunia lainnya.
Lihat saja daftar bintang lapangan yang melontarkan kritik kepada Jabulani. Mereka rata-rata adalah kiper ternama, seperti kiper timnas Spanyol Iker Casillas, Gianluigi Buffon (Italia), Julio Cesar (Brazil), serta Claudio Bravo (Cile). Namun bukan hanya kiper yang mengeluh. Striker Italia Giampaolo Pazzini juga mengeluhkan Jabulani. Tanpa tedeng aling-aling, Pazzo – sapaan Pazzini – menyebut bahwa Jabulani layaknya bola yang dijual murah di supermarket. Bola itu menurutnya terlalu sulit ditebak.
Sementara Claudio Bravo, punya ungkapan lain untuk Jabulani. Dia menyebut Jabulani sebagai beach ball. Bila Europass, bola resmi Euro 2008, dikritik karena menyulitkan bagi kiper, Jabulani dianggap menyulitkan bagi semua pemain. Para pemain itu menyebutkannya sebagai bencana. Penyebabnya, saat sedang melayang di udara, pergerakan Jabulani dikatakan sulit diprediksi. Dampaknya, bola itu jadi sulit diantisipasi. Kesulitan terbesar tentu ada pada kiper, serta berikutnya adalah striker yang mengandalkan bola atas. Dengan begitu, butuh adaptasi lebih banyak bagi tim yang bermain dengan mengandalkan bola-bola atas.
Hanya saja, berdasarkan hasil ujicoba lainnya, Jabulani justru disebut sebagai bola yang memiliki akurasi yang bagus. Hal itu sudah dijajal di beberapa even. Ya, PD 2010 bukan jadi ajang pertama bagi Jabulani. Pada PD Antarklub 2009 di Uni Emirat Arab, Jabulani juga sudah digunakan. Dan kenyataannya, tidak ada komplain dari sejumlah klub yang tampil di even yang dijuarai Barcelona itu.
Tidak juga terdengar kritik keras dari para pemain di Liga Clausura Argentina pada 2010, serta Major League Soccer AS 2010, terhadap bola resmi PD 2010 itu. Padahal, dua even tersebut sudah menggunakan Jabulani sebagai bola resmi.
Bisa jadi ini karena para pemain belum terbiasa saja. Buktinya, Petr Cech, kiper Republik Ceko malah menyatakan tidak ada masalah dengan Jabulani. Tapi, sama dengan Ballack dan Beckham, Cech justru tidak berangkat ke PD 2010, karena Republik Ceko tidak lolos. (ham)
Bola Resmi Piala Dunia
PD Nama Bola Apparel
1966 Special Edition Slazenger
1970 Telstar Adidas
1974 Telstar Durlast Adidas
1978 Tango Adidas
1982 Tango Espana Adidas
1986 Azteca Mexico Adidas
1990 Etrusco Unico Adidas
1994 Questra Adidas
1998 Tricolore Adidas
2002 Fevernova Adidas
2006 Teamgeist Adidas
2010 Jabulani Adidas
2014 Samba Adidas
Menyusul banyaknya kritikan terhadap bola resmi Piala Dunia 2010, Jabulani, pihak Adidas justru bingung bola tersebut menuai banyak kritikan. Sejumlah kiper papan atas, seperti Julio Cesar (Brasil), Iker Casillas (Spanyol) dan Gianluigi Buffon (Italia), dan striker Italia Giampaolo Pazzini, mengkritik kinerja bola Jabulani yang akan digunakan di Piala Dunia 2010.
Semua pemain tersebut mengkritik Jabulani karena bergerak tidak menentu atau berubah arah jika ditendang. Hal tersebut jelas sangat menyulitkan seorang kiper. Menanggapi kritikan tersebut, juru bicara Adidas, Thomas van Schaik, justru mengaku bingung dengan banyak kritikan menjelang Piala Dunia. Pasalnya, mereka berkilah Jabulani sudah digunakan sejak Desember 2009 dan hingga kini mendapat respon positif.
“Kami mulai menggunakan bola ini pada Desember lalu di sejumlah liga di seluruh dunia. Semua respon yang kami terima adalah positif,” ujar Schaik seperti yang dilansir AP.
“Selain itu, kami mendistribusi bola ini kepada semua finalis jadi mereka bisa terbiasa menggunakan bola ini. Sayangnya mereka tidak mengambil kesempatan hal itu, dan kami hanya mendengar kritikan itu saat ini. Saya cukup terkejut dengan kondisi ini.”
Pada dua Piala Dunia sebelumnya, bola buatan Adidas juga mendapat kritikan, namun Schaik yakin semuanya akan hilang begitu Piala Dunia 2010 berjalan.
“Jika Anda melihat ke belakang, selalu ada kritikan terhadap bola sebelum Piala Dunia dimulai, tapi setelah itu Anda melihat gol indah atau penyelamatan luar biasa,” papar Schaik.
“Bola ini punya akurasi lebih baik, membuat pemain terbaik dunia semakin baik dalam bermain..
Memang benar saya juga masih ingat sekali piala dunia di jerman kemarin dimana bolanya juga dikritik, namun setelah piala dunia berlangsung semua melupakan kritikan itu dan fokus ke pertandingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar