Di tengah hingar-bingarnya final World Cup 2010, ada satu peristiwa penting terutama buat kita umat Islam. Yuupzzz, 11 Juli, 15 tahun silam. Sekitar 8.000 lelaki dan pemuda etnis Muslim Bosnia di bantai habis-habisan oleh tentara Serbia, di bawah komando Jendral Ratko Mladic dan Radovan Karadzic, yang hingga saat ini kedua la'natullah ini masih belum ditangkap juga.
Pada 27 Februari 2007, Mahkamah Internasional menetapkan kejadian ini sebagai sebuah genosida. Selain pasukan Serbia Bosnia, pasukan paramiliter Serbia Scorpion (kalajengking) juga turut bersalah atas pembantaian ini. Namun sayang, Mahkamah Internasional (MI) tidak menyebutkan bahwa Serbia bersalah atas hal ini. MI hanya berani mengecam Serbia karena telah gagal mencegah ataupun mengadili pelaku pembantaian ini, sekalipun Serbia memiliki hubungan erat dengan militer Serbia Bosnia.
Setelah 15 tahun lamanya, baru pada 31 Maret 2010, Parlemen Serbia menyampaikan permintaan maafnya atas pembataian ribuan umat Islam Bosnia di Sebrenica.
Hingga saat ini, 5.000 sisa jenazah ditemukan di 60 kuburan masal di Srebrenica. Yang sudah teridentifikasi lewat metode DNA adalah 2.079 jenazah, 1.327 di antaranya sudah dikebumikan.
Peperangan antara Serbia dan Bosnia di mulai pada tahun 1992. Karena kekejaman dan pembersihan etnis yang dilakukan para tentara Serbia, umat Muslim Bosnia harus mengungsi ke kamp-kamp pengungsian. Srebrenica adalah salah satu kamp terbesar dan dinyatakan oleh PBB sebagai zona aman. Kamp itu sendiri dijaga oleh 400 penjaga perdamaian dari Belanda.
Pada tanggal 6 Juli 1995, pasukan Korps Drina dari tentara Serbia Bosnia mulai menggempur pos-pos tentara Belanda di Srebrenica. Pada tanggal 11 Juli pasukan Serbia memasuki Srebrenica. Anak-anak, wanita dan orang tua berkumpul di Potocari untuk mencari perlindungan dari pasukan Belanda. Pada 12 Juli, pasukan Serbia mulai memisahkan laki-laki berumur 12-77 untuk "diinterogasi". Pada tanggal 13 Juli pembantaian pertama terjadi di gudang dekat desa Kravica. Pasukan Belanda menyerahkan 5000 pengungsi Bosnia kepada pasukan Serbia, untuk ditukarkan dengan 14 tentara Belanda yang ditahan pihak Serbia. Ini sungguh menyakitkan, pasukan PBB dan Belanda hanya bisa diam dan membisu melihat para lelaki dan pemuda Muslim Bosnia dibantai di depan mata mereka. Entah apa yang mereka fikirkan saat itu. Pembantaian terus berlangsung. Pada 16 Juli berita adanya pembantaian mulai tersebar. Tentara Belanda meninggalkan Srebrenica, dan juga meninggalkan persenjataan dan perlengkapan mereka. Selama 5 hari pembantaian ini, lebih dari 8000 Muslim Bosnia telah terbunuh.
ALLAH memang Maha Adil. Mahkamah Internasinaol telah membebaskan Pemimpian Pasukan Muslim, Naser Orbichiht dari tuduhan melakukan kejahatan perang, karena tidak terbukti. Semoga dengan hal ini, Umat Muslim Bosnia dapat bangkit kembali, untuk menjadi insan yang tegar dan kuat. Jadikanlah, peristiwa ini sebagai sejarah dan cambuk buat kita Umat Muslim agar tidak berleha-leha dan senantiasa bertawaqal pada ALLAH Ar-Rob Al-Izzati.
Duhai ALLAH Ya Ghofur,,,
Terimalah para korban genosida Umat Muslim di Bosnia sebagai Asy-Syuhada Ya ALLAH, dan jadikanlah para pemuda-pemuda itu menjadi bala tentaramu Ya ALLAH........
Amiieennn.....